Siapa sangka, dari sudut barat Pulau Sulawesi muncul satu kuliner yang rasanya kayak naik roller coaster—asam, pedas, gurih, dan bikin nambah terus. Yup, kita lagi ngomongin Bau Peapi (Sulawesi Barat)! Masakan khas Mandar ini mungkin namanya belum sefamiliar rendang, tapi soal rasa, dijamin nggak kalah gebuk! Yuk, kita kulik dalam-dalam menu satu ini yang bisa bikin lidah joget Cha-Cha!
Apa Itu Bau Peapi? Masakan Asam Pedas yang Nendang!
Bukan Bau Aneh Ya, Tapi Nama Resmi!
Tenang, kata “bau” di sini bukan berarti bau yang nggak enak. Dalam bahasa Mandar, “bau” berarti ikan. Sementara “peapi” artinya dimasak dengan cara tertentu yang melibatkan kuah asam pedas. Jadi, Bau Peapi adalah sup ikan asam pedas khas Mandar. Rasanya? Segar, pedas, dan punya aroma khas yang mengundang air liur.
“Bau Peapi adalah simbol kehangatan keluarga. Biasanya dimasak saat ada tamu penting atau acara kumpul keluarga,” ungkap Chef Hamsiah dari Polewali Mandar, yang sudah 20 tahun melestarikan masakan Mandar.
Sejarah dan Filosofi Bau Peapi: Masakan Rakyat Penuh Cerita
Kuliner Warisan Laut
Masyarakat Mandar dikenal sebagai pelaut ulung. Maka tak heran kalau ikan jadi bahan utama di banyak masakan mereka. Bau Peapi ini diciptakan dari hasil tangkapan nelayan, dimasak dengan bumbu lokal yang tersedia di dapur mereka—sederhana tapi penuh rasa.
“Kuliner ini muncul dari kebiasaan nelayan yang memasak ikan segar dengan bumbu seadanya di atas perahu. Hasilnya justru luar biasa,” jelas Dr. Amiruddin Tamma, pakar budaya Sulawesi dari Universitas Hasanuddin.
Lebih dari Sekadar Makanan
Bau Peapi bukan sekadar menu harian. Di beberapa daerah, masakan ini hadir saat upacara adat, pernikahan, bahkan saat menyambut tamu penting. Jadi bisa dibilang, ini adalah menu diplomatik khas Sulawesi Barat.
Resep Bau Peapi: Gampang, Tapi Rasa Luar Biasa
Bahan-Bahan Utama
- Ikan kakap merah / bandeng / kuwe
- Belimbing wuluh / asam jawa
- Cabai rawit dan cabai merah
- Bawang merah dan putih
- Kunyit
- Jahe
- Serai
- Daun jeruk dan kemangi
- Garam dan sedikit gula (buat penyeimbang)
Cara Masaknya? Nggak Pakai Drama
- Bersihkan ikan, potong sesuai selera.
- Haluskan bumbu: bawang, cabai, kunyit, jahe.
- Tumis bumbu sampai harum.
- Masukkan air, belimbing wuluh, serai, daun jeruk.
- Setelah mendidih, masukkan ikan dan masak hingga empuk.
- Tambahkan kemangi di akhir untuk aroma sedap maksimal.
Hasilnya? Kuah kuning segar dengan aroma harum yang menampar-nampar penciuman.
Rasa Bau Peapi: Segar, Pedas, Bikin Lidah Kangen
Kombinasi Rasa yang Pas
Ikan segar ketemu asam belimbing wuluh dan pedasnya cabai, lalu dilengkapi wangi kemangi. Rasanya tuh kayak… lagi piknik di tepi pantai sambil ditemani angin sepoi-sepoi. Seriusan, ini comfort food-nya warga Sulawesi Barat.
Cocok untuk Semua Suasana
Lagi hujan? Cocok. Lagi panas? Tetap cocok. Mau makan siang bareng keluarga? Perfect. Mau impress calon mertua? Nah, bisa banget masak ini buat dapet poin plus!
“Rasa asamnya itu unik, nggak nyolot. Justru bikin seger dan pengin nambah,” kata Ria Febriani, food blogger asal Makassar yang jatuh cinta sama Bau Peapi sejak gigitan pertama.
Kandungan Gizi Bau Peapi: Lezat dan Menyehatkan
Jangan cuma mikir soal rasa. Bau Peapi juga punya manfaat buat tubuh:
- Protein tinggi dari ikan
- Vitamin C dari belimbing wuluh dan daun jeruk
- Anti-inflamasi dari kunyit dan jahe
- Antioksidan alami dari rempah dan kemangi
Cocok banget buat kamu yang lagi diet, tapi nggak mau makan salad terus.
Bau Peapi di Era Modern: Dari Dapur Tradisional ke Restoran Kekinian
Sudah Mendunia (Secara Perlahan)
Beberapa restoran di Makassar, Jakarta, bahkan luar negeri mulai menyajikan Bau Peapi sebagai salah satu menu eksotis. Di acara-acara promosi budaya Sulawesi, menu ini selalu jadi primadona.
Kreasi Baru Tetap Jaga Rasa Asli
Ada juga versi Bau Peapi modern:
- Bau Peapi fillet (tanpa duri, cocok buat anak-anak)
- Bau Peapi instan (tinggal seduh kayak mie instan)
- Bau Peapi dengan tambahan seafood (udang, cumi—makin mewah)
“Kunci dari inovasi tetap satu: jaga identitas rasa. Asam dan pedas harus seimbang,” ujar Chef Rizky Alam, pemenang Masterchef Sulawesi 2023.
Tradisi dan Kebersamaan: Makna Sosial dari Bau Peapi
Masakan yang Mengikat Komunitas
Di desa-desa di Sulawesi Barat, masak Bau Peapi sering jadi kegiatan bersama. Ada yang motong ikan, ada yang tumbuk bumbu, ada yang bagian korek api. Ini bukan soal siapa yang masak, tapi soal siapa yang hadir dan berbagi.
“Bau Peapi mengajarkan kita untuk tidak pelit rasa dan tidak pelit waktu. Masak bareng, makan bareng, itu yang utama,” kata Pak Haji Daeng, tokoh adat di Majene.
Bagian dari Identitas Daerah
Pemerintah daerah bahkan menjadikan Bau Peapi sebagai salah satu ikon kuliner dalam promosi pariwisata. Festival Bau Peapi diadakan tiap tahun, lengkap dengan lomba masak dan workshop masak gratis. Seru kan?
Kesimpulan: Waktunya Kamu Coba Bau Peapi (Sulawesi Barat) Sekarang!
Bau Peapi (Sulawesi Barat) bukan cuma makanan biasa. Ini adalah perpaduan rasa, budaya, kesehatan, dan kebersamaan. Dari laut ke meja makan, dari generasi ke generasi, Bau Peapi jadi bukti bahwa warisan kuliner bisa tetap hidup dan menggoda lidah siapa saja.
Kalau kamu pecinta rasa pedas dan asam, atau sekadar penasaran sama kuliner daerah yang otentik—Bau Peapi wajib masuk bucket list kamu!